Pertumbuhan globalisasi telah membuka pintu peluang bisnis yang luas, dan import barang dari Thailand menjadi salah satu pilihan cerdas untuk memperluas jangkauan produk Anda.
Thailand, dengan kekayaan budaya dan ragam produknya, menawarkan potensi yang besar bagi para pengusaha yang ingin menyediakan berbagai barang berkualitas.
Untuk memudahkan proses ini, hadirlah jasa import barang dari Thailand yang dapat menjadi mitra andal untuk mengelola segala kebutuhan impor Anda.
Barang yang Sering di Import dari Thailand
Impor Indonesia dari Thailand pada Desember 2020 mencapai US$ 6,48 miliar, turun drastis sebanyak 31,53% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 9,47 miliar.
Kalau kita lihat sejarah perdagangan Indonesia dengan Thailand dalam 10 tahun terakhir, impornya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Angkanya berfluktuasi antara impor terendah sebesar US$ 6,48 miliar hingga impor tertinggi mencapai US$ 11,44 miliar.
Dari 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Thailand, ada sekitar 0,04 ribu produk yang nilainya melampaui satu miliar dolar.
Menariknya, data dari Trademap menunjukkan bahwa ada dua produk utama dari Thailand yang menjadi langganan impor setiap tahun oleh Indonesia.
Ini berarti ada tingkat ketergantungan yang cukup besar pada produk-produk tersebut. Sementara sisanya, sebagian besar produk merupakan barang impor yang juga banyak diimpor dari negara lain, dengan jumlah mencapai 0,09 ribu produk.
5 Contoh Barang Import dari Thailand
1. Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler
Indonesia menempati peringkat teratas dalam impor Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, dan boiler. Klasifikasi produk ini dalam Trademap masuk ke dalam kategori HS dengan kode 84. Jenis barang impor ini umumnya dikelompokkan bersama dengan komponen-komponennya.
Pada tahun 2020, total impor Indonesia untuk Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, dan boiler serta bagiannya mencapai US$ 1,07 miliar. Angka ini mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 1,61 miliar.
2. Plastik dan artikelnya
Di peringkat kedua, produk Plastik dan artikelnya menjadi impor terbesar Indonesia. Pada tahun 2020, nilai impor dari Thailand mencapai US$ 929,6 juta. Meskipun tetap signifikan, angka ini mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 1,05 miliar.
3. Kendaraan selain stok kereta api atau trem, suku cadang dan aksesorinya
Indonesia juga mengimpor banyak kendaraan, selain stok kereta api atau trem, beserta suku cadang dan aksesorinya dari Thailand. Nilai total impor untuk produk ini mencapai US$ 829,14 juta. Meskipun signifikan, jumlah ini mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 1,58 miliar.
Selain dari Thailand, Indonesia juga mengandalkan impor kendaraan dan suku cadangnya dari negara-negara seperti Jepang, Cina, India, dan Brazil. Selain dari negara-negara utama tersebut, tercatat pula bahwa Indonesia mengimpor produk ini dari 84 negara lainnya.
4. Gula dan gula gula
Berada di peringkat keempat, impor Gula dan gula-gula oleh Indonesia dengan kode HS 17 mencapai US$ 713,06 juta.
Meskipun tetap signifikan, angka ini menunjukkan penurunan dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 1,18 miliar.
Selain mendapatkan pasokan dari Thailand, Indonesia juga mengandalkan impor Gula dan gula-gula dari negara-negara seperti Brazil, India, Cina, dan Amerika Serikat.
Terdapat juga catatan bahwa Indonesia mengimpor produk ini dari 41 negara lainnya selain dari negara-negara utama tersebut.
5. Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya
Indonesia mendapatkan pasokan produk ini dari 139 negara, dan impor Mesin dan peralatan listrik serta komponennya dari negara tersebut menempati peringkat kesembilan.
Pada tahun 2020, total impor Indonesia untuk kategori ini mencapai US$ 453,79 juta. Lima negara utama lain yang menjadi sumber impor Mesin dan peralatan listrik serta komponennya termasuk Cina, Singapura, Taipei, Jepang, dan Korea, Republik.
Syarat Import Barang dari Thailand
Untuk bisa mengimpor barang dari Thailand, kita perlu memenuhi beberapa persyaratan tertentu terlebih dahulu. Yuk, simak syarat-syaratnya di bawah ini:
1. Memiliki izin impor
Sebelum importir bisa bawa barang dari Thailand ke Indonesia, yang penting banget adalah dapet izin impor.
Izin ini keluar dari Kementerian Perdagangan, sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Perdagangan No. 83 tahun 2020 tentang Impor Barang.
Importir harus lengkapi syarat-syaratnya dan serahkan dokumen-dokumen yang diperlukan biar bisa dapat izin impor.
2. Mempunyai NPWP
Bagi importir yang berencana mengimpor barang dari Thailand ke Indonesia, NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak menjadi persyaratan yang harus dipenuhi.
Importir diharuskan memiliki NPWP pribadi atau NPWP badan usaha, tergantung pada jenis usaha yang dijalankan.
NPWP ini sangat penting karena diperlukan untuk proses pembayaran pajak impor. Jadi, pastikan NPWPmu sudah ada sebelum memulai proses impor dari Thailand!
3. Mempunyai API-U
Bagi importir yang ingin mengimpor barang dari Thailand ke Indonesia, penting untuk memiliki API-U atau Angka Pengenal Importir Umum. API-U dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan dan berlaku selama 3 tahun.
Untuk mendapatkan API-U, importir perlu memenuhi persyaratan tertentu dan menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan. Jadi, pastikan segala kebutuhan ini terpenuhi sebelum memulai proses impor!
4. Melunasi bea masuk dan pajak impor
Sebelum mengambil barang dari tempat penimbunan sementara (TPS), importir perlu membayar bea masuk dan pajak impor. Biaya ini dihitung berdasarkan nilai, berat, dan jenis barang yang diimpor.
Penting untuk diingat bahwa besaran bea masuk dan pajak impor bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis barang yang diimpor. Jadi, pastikan untuk memahami perincian biaya ini sebelum melibatkan diri dalam proses impor!
5. Melampirkan dokumen penting
Untuk mendapatkan izin impor dan menyelesaikan pembayaran bea masuk serta pajak impor, importir perlu melampirkan dokumen penting seperti faktur, packing list, sertifikat asal barang, dan dokumen lain yang dibutuhkan. Pastikan semua dokumen tersebut lengkap dan sesuai agar proses impor berjalan lancar.
Cara mengirim barang dari Thailand ke Indonesia
Bagi yang ingin mengirim paket dari Thailand ke Indonesia, yuk simak panduan cara dan langkah-langkahnya berikut:
1. Pilih perusahaan forwarder yang terpercaya
Saat memilih layanan pengiriman, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan, seperti reputasi perusahaan, cakupan layanan, kecepatan pengiriman, dan biaya. Perusahaan internasional terkenal seperti DHL, FedEx, dan UPS memiliki jaringan luas di Thailand dan Indonesia.
Sebelum memutuskan, lakukan riset lebih lanjut, baca ulasan pelanggan, dan bandingkan layanan serta harga yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan. Pastikan perusahaan pilihan menyediakan pelacakan pengiriman, asuransi, dan dukungan pelanggan yang memadai.
Hubungi beberapa perusahaan pengiriman untuk mendapatkan penawaran khusus dari Thailand ke Indonesia. Hal ini membantu dalam membandingkan biaya dan layanan yang mereka tawarkan.
Selain opsi internasional, pertimbangkan juga layanan pengiriman lokal atau regional. Ada perusahaan lokal yang spesialis dalam pengiriman antara Thailand dan Indonesia. Meneliti opsi ini dapat membantu menemukan solusi pengiriman sesuai dengan anggaran dan kebutuhanmu.
2. Persiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
Untuk mengirim barang dari Thailand ke Indonesia, persiapkan dokumen-dokumen ini untuk urusan administrasi, pabean, dan pengiriman yang sah. Apa saja dokumen yang harus disiapkan?
- Faktur komersial berisi detail barang, seperti deskripsi, jumlah, nilai, dan mata uang yang digunakan.
- Daftar isi barang dengan keterangan dan jumlah untuk memudahkan pelacakan dan penanganan selama pengiriman.
- Dokumen ekspor dari otoritas di Thailand, seperti Izin Ekspor atau Pemberitahuan Ekspor, yang menyatakan barang sah untuk diekspor.
- Dokumen impor yang dibutuhkan di Indonesia, seperti Surat Pemberitahuan Impor, Pemberitahuan Kedatangan Barang Impor, atau dokumen lain yang ditetapkan oleh otoritas.
- Dokumen pelengkap sesuai dengan jenis barang, seperti sertifikat kesehatan, sertifikat asal, izin khusus (jika diperlukan), atau dokumen lain yang sesuai dengan persyaratan otoritas terkait. Pastikan semuanya lengkap untuk kelancaran pengiriman.
3. Keamanan pengemasan dan penamaan label yang lengkap
Agar barang tetap aman dan utuh selama perjalanan dari Thailand ke Indonesia, pastikan pengepakan dan penamaan labelnya tepat. Berikut adalah beberapa tips penting untuk para eksportir:
- Gunakan bahan pelindung yang sesuai, seperti bubble wrap, kertas berlapis, styrofoam, atau kantong udara, untuk melindungi barang dari benturan, goresan, guncangan, atau kerusakan saat dikirim.
- Pastikan barang terkemas rapat dan aman, tanpa celah kosong di dalam kemasan yang bisa membuatnya bergoyang-goyang selama pengiriman.
- Beri label pada kemasan dengan jelas untuk memudahkan identifikasi. Gunakan label pengiriman yang mencakup alamat pengirim dan penerima secara lengkap, terutama untuk barang yang rentan pecah atau tidak boleh terbalik.
- Perhatikan persyaratan pengiriman dari perusahaan jasa pengiriman yang digunakan. Mereka mungkin memiliki aturan khusus terkait pengepakan dan penandaan yang harus diikuti.
Dengan pengepakan yang hati-hati dan label yang jelas, kamu dapat mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan barang selama pengiriman. Selain itu, pertimbangkan jenis barang yang dikirim dan sifatnya untuk menentukan metode pengepakan dan pelindung yang paling sesuai.
4. Tentukan jenis pengiriman barang dari Thailand ke Indonesia
Menentukan metode pengiriman yang pas sesuai dengan kondisi barangmu adalah langkah penting dalam proses pengiriman dari Thailand ke Indonesia. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai beberapa opsi pengiriman yang bisa kamu pertimbangkan sesuai dengan karakteristik barang yang akan dikirim:
1. Pengiriman Udara:
- Cocok untuk barang bernilai tinggi, memiliki batas waktu ketat, atau memerlukan pengiriman cepat.
- Keuntungan utama: waktu pengiriman cepat dan efisiensi pengiriman pintu ke pintu.
- Catatan: Biaya pengiriman udara umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan opsi lain.
2. Pengiriman Laut:
- Ideal untuk barang dalam jumlah besar atau berat, seperti kargo kontainer atau muatan kapal.
- Lebih ekonomis dibanding pengiriman udara, namun memerlukan waktu lebih lama.
- Proses melibatkan pemuatan barang ke dalam kontainer atau kapal kargo laut.
3. Pengiriman Darat:
- Digunakan untuk pengiriman lokal atau jarak dekat.
- Cocok untuk barang yang berisiko tinggi kerusakan atau memerlukan pemeriksaan berkala.
- Pilihan melibatkan truk, kereta api, atau jalur darat lainnya.
- Catatan: Waktu pengiriman darat biasanya lebih lama, meskipun biayanya lebih rendah.
Pemilihan metode pengiriman sebaiknya didasarkan pada beberapa faktor seperti kecepatan pengiriman, jenis dan volume barang, keandalan pengiriman, serta anggaran yang tersedia.
Diskusikan dengan perusahaan jasa pengiriman untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhanmu. Semoga dengan pemilihan yang tepat, pengiriman barangmu berjalan dengan lancar.
Jasa Import Barang dari Thailand via Masterimporir:
Dalam era globalisasi ini, akses terhadap barang dari berbagai negara menjadi semakin mudah, termasuk barang impor dari Thailand.
Thailand dikenal sebagai salah satu pusat produksi dengan beragam produk unggulan seperti tekstil, perhiasan, kuliner khas, dan produk elektronik.
Bagi pebisnis yang ingin memanfaatkan potensi pasar Thailand, jasa import barang via Masterimportir dapat menjadi pilihan strategis.
Biaya kirim barang dari Thailand ke Indonesia
Biaya pengiriman barang dari Thailand ke Indonesia dipengaruhi oleh jenis layanan pengiriman yang dapat Anda pilih. Masterimportir menawarkan tiga opsi layanan berdasarkan estimasi durasi pengiriman, yaitu:
- Impor Reguler All In via Udara : 3-5 hari
- Impor Reguler All In via Laut : 3 – 4 minggu
(kilogram) | Biaya kirim barang dari Thailand ke Indonesia Update Harga Terkini
(durasi) |
||
Impor Reguler All In via Udara
(3-5 hari) |
Impor Reguler All Invia Laut
(3 – 4 minggu) |
||
1 – 5 kg | Rp115.000 /kg | Rp75.000 /kg | |
6 – 15 kg | Rp65.000 /kg | Rp45.000 /kg | |
16 – 44 kg | Rp45.000 /kg | Rp35.000 /kg | |
45 – 99 kg | Rp30.000 /kg | Rp25.000 /kg | |
100 – 299 kg | Rp20.000 /kg | Rp9.500 /kg |
Manfaat Menggunakan Jasa Import Barang dari Thailand via Masterimportir
Menggunakan jasa import barang dari Thailand via Masterimportir menawarkan sejumlah manfaat, termasuk:
- Efisiensi: Masterimportir memiliki pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengurus semua aspek pengiriman, sehingga menghemat waktu dan tenaga pelanggan.
- Koneksi yang Solid: Masterimportir memiliki jaringan yang solid dengan berbagai pihak terkait, sehingga dapat memastikan proses impor berjalan lancar dan tanpa hambatan.
- Pilihan yang Fleksibel: Dengan berbagai metode pengiriman yang tersedia, pelanggan memiliki fleksibilitas untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Pemecahan Masalah: Masterimportir siap membantu pelanggan dalam menangani masalah atau kendala yang mungkin terjadi selama proses pengiriman, sehingga dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien.
- Pemantauan Real-time: Dengan layanan pelacakan yang disediakan oleh Masterimportir, pelanggan dapat memantau status pengiriman barang mereka secara real-time, memberikan ketenangan pikiran dan kepastian.
Dengan demikian, menggunakan jasa import barang dari Thailand via Masterimportir bukan hanya memudahkan proses impor, tetapi juga memastikan pengalaman yang lancar dan efisien bagi para pengusaha dan pecinta produk Thailand di seluruh dunia.
Dengan akses yang lebih mudah ke produk-produk berkualitas dari Thailand, diharapkan akan meningkatkan perdagangan dan kerja sama antar negara serta mendukung pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan.
Kesimpulan:
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki mitra yang handal dalam jasa import barang dapat menjadi keunggulan strategis.
Thailand, sebagai sumber barang berkualitas, menawarkan potensi besar yang dapat dioptimalkan melalui kerja sama dengan para profesional jasa import.
Dengan mengandalkan layanan ini, Anda dapat membuka pintu kesuksesan bisnis internasional tanpa harus terbebani dengan kompleksitas impor sendiri.